Bumi Sebagai Planet








 






ROTASI BUMI


ROTASI ADALAH
PERPUTARAN SUATU BENDA MENGITARI POROSNYA (SUMBUNYA) SENDIRI.


AKIBAT – AKIBAT
ROTASI BUMI :


1.         
TERJADINYA PEREDARAN SEMU HARIAN BENDA
LANGIT


*    SEBAGAIMANA KITA KETAHUI BAHWA BUMI BEROTASI
DARI BARAT KE TIMUR, TETAPI KITA TIDAK BISA MENYAKSIKANNYA, YANG DAPAT KITA
SAKSIKAN ADALAH PEREDARAN MATAHARI DAN BENDA – BENDA LANGIT MELINTAS DARI TIMUR
KE BARAT. ITULAH SEBABNYA ANDA SELALU MENYAKSIKAN MATAHARI TERBIT DI SEBELAH
TIMUR DAN TERBENAM DI SEBELAH BARAT. PERGERAKAN DARI TIMUR KE BARAT YANG TAMPAK
PADA MATAHARI DAN BENDA – BENDA LANGIT INI DINAMAKAN PEREDARAN
SEMU HARIAN BENDA LANGIT.
DISEBUT PEREDARAN SEMU KARENA SESUNGGUHNYA
MATAHARI DAN BENDA LANGIT DIAM DAN BUMILAH YANG BERGERAK DARI BARAT KE TIMUR.
JADI GERAKAN TERSEBUT HANYA TAMPAK OLEH PENGAMAT DAN BUKAN PEREDARAN YANG
SEBENARNYA.


2.         
PERGATIAN SIANG DAN MALAM


*    BAGIAN BUMI YANG TERKENA SINAR MATAHARI
MENGALAMI SIANG DAN BELAHAN BUMI YANG TIDAK TERKENA SINAR MATAHARI MENGALAMI
MALAM.


3.         
PERBEDAAN WAKTU


*    SELURUH PERMUKAAN BUMI DI BAGI – BAGI MENURUT
JARING – JARING DERAJAT. JARING – JARING DERAJAT ITU DINAMAKAN GARIS LINTANG
DAN GARIS BUJUR. GARIS LINTANG ADALAH GARIS YANG SEJAJAR DENGAN GARIS
KHATULISTIWA, SEDANGKAN GARIS BUJUR ADALAH GARIS YANG SEJAJAR DENGAN GARIS
TENGAH KUTUB.
ARAH ROTASI BUMI SEARAH DENGAN ARAH REVOLUSINYA YAKNI DARI
BARAT KE TIMUR. ITULAH SEBABNYA MATAHARI SELALU TERBIT DI SEBELAH TIMUR DAN
TERBENAM DI SEBELAH BARAT,
SEHINGGA ORANG DI DAERAH INDONESIA BAGIAN TIMUR LEBIH DAHULU
MELIHAT MATAHARI TERBIT DARI PADA ORANG INDONESIA BAGIAN BARAT
.


*    SEKALI BUMI BEROTASI BERARTI TEMPAT – TEMPAT
DI PERMUKAAN BUMI TELAH MENEMPUH 3600 BUJUR SELAMA 24 JAM X 60
MENIT.


SEHINGGA SETIAP 10 BUJUR DITEMPUH DALAM  WAKTU   X 24 JAM X 60 MENIT =
4 MENIT.


JADI TEMPAT – TEMPAT YANG BERBEDA 10 BUJUR AKAN BERBEDA WAKTU 4
MENIT.





Ø
PEMBAGIAN WAKTU BERDASARKAN
GARIS BUJUR


     TEMPAT
– TEMPAT YANG TERLETAK PADA GARIS BUJUR YANG SAMA AKAN MENUNJUKKAN WAKTU YANG
SAMA PADA SAAT YANG SAMA PULA. TETAPI TEMPAT – TEMPAT YANG BERBEDA BUJURNYA 10
AKAN MENUNJUKKAN WAKTU YANG BERBEDA 4 MENIT PADA SAAT YANG SAMA ATAU BERBEDA
BUJUR 150 AKAN BERBEDA 1 JAM.


     SEBAGAI
WAKTU PANGKAL DITETAPKAN GARIS BUJUR 00 YANG MELALUI KOTA GREENWICH
DEKAT LONDON (GMT).











CONTOH       :


INDONESIA MEMILIKI TIGA BUJUR STANDAR YAITU 1050,
1200, DAN 1350 BUJUR TIMUR (BT). DENGAN DEMIKIAN WAKTU
LOKALNYA BERTURUT – TURUT ADALAH WAKTU GREENWICH DITAMBAH 105/15 JAM, 120/15
JAM, DAN 135/15 JAM ATAU 7 JAM, 8 JAM, DAN 9 JAM.


JIKA LETAK BUJUR STANDAR ITU DISEBELAH BARAT BUJUR NOL,
MAKA WAKTUNYA DIKURANGI DAN JIKA LETAK
BUJUR STANDAR ITU DI SEBELAH TIMUR BUJUR NOL, MAKA WAKTUNYA
DITAMBAH
.


CONTOH       :


SUATU SAAT DI KOTA GREENWICH (BUJUR 00)
MENUNJUKKAN PUKUL 08.00. PUKUL BERAPAKAH


a.    
DI KOTA A YANG TERLETAK DI 450
BB


b.    DI KOTA
B YANG TERLETAK DI  400 BT


JAWAB          :


a. PERBEDAAN LETAK BUJUR KOTA A DAN GREENWICH ADALAH 450
– 00 = 450 , KARENA 10 BUJUR BERBEDA WAKTU 4
MENIT, MAKA PERBEDAAN WAKTU KOTA A DAN GREENWICH ADALAH       :


X 4 MENIT = 180 MENIT = 3 JAM   ATAU


  X 1 JAM = 3 JAM


KARENA LETAK KOTA A DI SEBELAH BARAT KOTA GREENWICH MAKA
WAKTUNYA DIKURANGI,


JADI KOTA A MENUNJUKKAN PUKUL 08.00 – 3 JAM = PUKUL 05.00


b.   
KOTA B TERLETAK DI 400 BT,
PERBEDAANNYA ADALAH 400 – 00 = 400 JADI
X 4 MENIT = 160 MENIT = 2 JAM LEBIH 40 MENIT.


KARENA KOTA B TERLETAK DI SEBELAH TIMUR GREENWICH MAKA
WAKTUNYA DITAMBAH. JADI KOTA B MENUNJUKKAN PUKUL 08.00 + 2 JAM LEBIH 40 MENIT =
PUKUL 10.40.





LATIHAN :


DI KOTA
C YANG TERLETAK 100 BB MENUNJUKKAN TEPAT PUKUL 10.00. TERLETAK PADA
BUJUR BERAPAKAH:


a.    
KOTA P YANG MENUNJUKKAN PUKUL 11.00


b.   
KOTA S YANG MENUNJUKKAN PUKUL 08.52


JAWAB     :


a.    
PERBEDAAN WAKTU KOTA P DENGAN
KOTA C


PUKUL 11.00 – PUKUL 10.00 = 60 MENIT


KARENA 10 BUJUR ADALAH 4 MENIT, MAKA PERBEDAAN
WAKTU 60 MENIT = PERBEDAAN LETAK BUJUR SEBESAR :
 X 10 = 150


KARENA P LEBIH SIANG DARI KOTA C BERARTI P TERLETAK DI
TIMUR KOTA C. JADI LETAK KOTA P ADALAH 150 – 100 = 50
BT.


b.   
PERBEDAAN WAKTU KOTA S DENGAN
KOTA C


PUKUL 08.52 – PUKUL 10.00 = - 1 JAM 8 MENIT


= -68 MENIT


PERBEDAAN WAKTU 68 MENIT = PERBEDAAN BUJUR SEBESAR : X 10 = 170


KOTA S LEBIH PAGI DARI KOTA C, BERARTI KOTA S TERLETAK DI
BARAT KOTA C. JADI LETAK KOTA S ADALAH 170 + 100 = 270
BB.





PERBEDAAN HARI


SELAIN PERBEDAAN
WAKTU ROTASI JUGA MENYEBABKAN PERUBAHAN HARI ATAU TANGGAL. PERUBAHAN HARI ATAU
TANGGAL ITU TERJADI PADA GARIS BUJUR 1800.






















1500         
  1800              1500





       BT                  BB



 

JIKA SEBELAH KANAN GARIS                                               
BUJUR 1800 HARI SENIN, DISEBELAH KIRI GARIS BUJUR 1800
HARI SELASA.



CONTOH  :


SEBUAH PESAWAT
TERBANG BERANGKAT DARI KOTA A YANG BERADA PADA 1500 BT MENUJU KE
KOTA B YANG BERADA PADA 1350 BB. APABILA PESAWAT TERSEBUT BERANGKAT
DARI KOTA A PADA HARI KAMIS TEPAT PUKUL 23.00 TANGGAL 15 JANUARI 2009, PADA
HARI, TANGGAL DAN JAM BERAPA PESAWAT TERSEBUT SAMPAI DI KOTA B?
JIKA
WAKTU PERJALANAN DARI KOTA A KE KOTA B ADALAH 4 JAM.


PENYELESAIAN       :


DIKETAHUI : KOTA
A PADA 1500 BT


                          KOTA B PADA 1350 BB


BERANGKAT DARI
KOTA A HARI KAMIS 15 JANUARI 2009, PUKUL 23.00 DENGAN WAKTU PERJALANAN 4 JAM.


DITANYAKAN :
HARI, TANGGAL DAN JAM BERAPA PESAWAT SAMPAI DI KOTA B?


JAWAB     :


SELISIH BUJUR
KOTA A DAN KOTA B ADALAH (1800 – 1500) + (1800
– 1350) = 300 + 450 = 750 JADI
PERBEDAAN WAKTU KOTA A DAN KOTA B ADALAH X 1 JAM = 5 JAM


PADA SAAT
BERANGKAT DARI KOTA A PUKUL 23.00, HARI KAMIS, 15 JANUARI 2009 MAKA DI KOTA B
HARI RABU, 14 JANUARI 2009 PUKUL 23 + 5 JAM = PUKUL 28, BERARTI PUKUL 28 – 24 =
PUKUL 04.00


PESAWAT SAMPAI
DI KOTA B PADA PUKUL 04.00 + 4 JAM = PUKUL 08.00, HARI RABU. TANGGAL 14 JANUARI
2009.











LATIHAN          :


a.    
SOALNYA SAMA SEPERTI CONTOH
DIATAS TAPI PESAWAT BERANGKAT DARI KOTA B.


b.   
SEBUAH PESAWAT TERBANG
BERANGKAT DARI KOTA B YANG BERADA PADA POSISI 1650 BB MENUJU
KE KOTA A YANG BERADA PADA POSISI 1650 BT. APABILA PESAWAT BERANGKAT
TEPAT PUKUL 01.00, HARI KAMIS 15 JANUARI 2009 DAN MEMERLUKAN WAKTU 3 JAM
PERJALANAN, PADA JAM, HARI DAN TANGGAL BERAPA PESAWAT SAMPAI DI KOTA A.


JAWAB     :


a.    
SELISIH SUDUT DAN JAM : X 1 JAM = 5 JAM


SAAT PESAWAT BERANGKAT DARI KOTA B PUKUL 23.00, HARI
KAMIS,15 JANUARI 2009 DI KOTA A HARI JUMAT 16 JANUARI 2009 PUKUL 23.00 – 5 =
18.00.
PERJALANAN DARI KOTA B KE KOTA A ADALAH t =
4 JAM. BERARTI PESAWAT SAMPAI DI KOTA A PUKUL 18.00 + 4 = JAM 22.00, HARI JUMAT
16 JANUARI 2009.


b.   
SELISIH SUDUT DAN JAM A DAN
B ADALAH
X 1 JAM = 2 JAM. SAAT BERANGKAT DI KOTA
B PUKUL 01.00 KAMIS 15 JANUARI 2009. DI KOTA A PUKUL 01.00 – 2 = PUKUL 23.00
HARI JUMAT, 16 JANUARI 2009.


PESAWAT SAMPAI DI A = PUKUL 23.00 + 3 =  PUKUL 26.00 = PUKUL 26.00 – 24.00 = PUKUL
02.00


BERARTI PESAWAT SAMPAI DI KOTA A PADA PUKUL 02.00 HARI
JUMAT + 1 HARI = HARI SABTU, 17 JANUARI 2009.


4.   
PERBEDAAN PERCEPATAN
GRAVITASI



















   g = G



 

BERDASARKAN PENELITIAN YANG MENDALAM
DIKETAHUI BAHWA BUMI BUKANLAH BULAT SEPERTI BOLA MELAINKAN BULAT PEPAT. HASIL
PENGUKURAN MENUNJUKKAN BAHWA JARI – JARI BUMI KE ARAH KHATULISTIWA LEBIH
PANJANG DARI PADA JARI – JARI BUMI KE ARAH KUTUB. DARI PERSAMAAN









KARENA JARI – JARI BUMI KE ARAH KUTUB LEBIH KECIL DARI
PADA JARI – JARI BUMI KE ARAH KHATULISTIWA, MAKA PERCEPATAN GRAVITASI DI KUTUB
MENJADI LEBIH BESAR DARI PADA DI KHATULISTIWA.


5.   
PEMBELOKAN ARAH ANGIN


HUKUM BUYS BALLOT MENYATAKAN     :


a.    
UDARA BERGERAK DARI DAERAH
BERTEKANAN TINGGI KE DAERAH YANG BERTEKANAN RENDAH


b.   
DI BELAHAN BUMI UTARA ANGIN
BERBELOK KE KANAN DAN DI BELAHAN BUMI SELATAN ANGIN BERBELOK KE KIRI


DARI HUKUM TERSEBUT DAPAT DISIMPULKAN BAHWA UDARA IKUT
BEROTASI DENGAN BUMI. BAYANGKAN KALAU UDARA TIDAK IKUT BEROTASI DENGAN BUMI,
SEMENTARA KECEPATAN BUMI BEROTASI 536 m/s.
APA
YANG AKAN TERJADI?





6.   
PEMBELOKAN ARUS LAUT


ARUS – ARUS LAUT SEPERTI HALNYA SISTEM ANGIN DISIMPANGKAN
OLEH ROTASI BUMI PADA POROSNYA.
DIBELAHAN UTARA SEARAH JARUM
JAM DAN DIBELAHAN SELATAN BERLAWANAN JARUM JAM.




























REVOLUSI BUMI



 

 








BIDANG ORBIT
BUMI MENGITARI MATAHARI DISEBUT EKLIPTIKA. SELAMA MENGITARI MATAHARI POROS BUMI
SELALU MIRING DENGAN MEMBENTUK SUDUT 23,50 TERHADAP GARIS YANG TEGAK
LURUS BIDANG ORBIT ATAU EKLIPTIKA.


PERIODE REVOLUSI
BUMI ADALAH 365 HARI 6 JAM 9 MENIT 10 DETIK.


AKIBAT – AKIBAT
REVOLUSI BUMI


1.   
GERAK SEMU MATAHARI


MATAHARI TIDAK BEREDAR SETIAP WAKTU DI KHATULISTIWA, MATAHARI PALING JAUH
BERGESER SAMPAI 23,50 LINTANG, BAIK LINTANG UTARA MAUPUN LINTANG
SELATAN. PADA TANGGAL 21 MARET MATAHARI BERADA DI KHATULISTIWA SELAMA TIGA
BULAN DARI 21 MARET SAMPAI 21 JUNI MATAHARI BERGESER DARI KHATULSTIWA KE 23,50
LU. SESAMPAINYA DI 23,50 LU, MATAHARI BERBALIK ARAH DAN SELAMA 3
BULAN DARI 21 JUNI SAMPAI 23 SEPTEMBER MATAHARI BERGESER DARI 23,50LU
KEMBALI KE KHATULISTIWA 3 BULAN BERIKUTNYA, DARI 23 SEPTEMBER SAMPAI 22 DESEMBER,
MATAHARI BERGESER DARI KHATULISTIWA KE 23,50 LS.SESAMPAINYA DI 23,50
LS MATAHARI BERBALIK ARAH DAN SELAMA 3 BULAN, DARI 22 DESEMBER SAMPAI 21 MARET
MATAHARI BERGESER DARI 23,50 LS KEMBALI KE KHATULISTIWA.


                    21 Juni                                                  23,50
LU





00                              23 Sept           
21 Maret         Khatulistiwa


    21 Maret


                                                      
22 Desember           23,50 LS  





2.   
PERUBAHAN LAMANYA SIANG DAN MALAM


SEWAKTU MATAHARI ADA DI KHATULISTIWA PADA 21 MARET ATAU 23 SEPTEMBER, SEMUA
TEMPAT DI BUMI MENDAPAT SINAR MATAHARI SELAMA 12 JAM DAN TIDAK MENDAPAT SINAR
MATAHARI SELAMA 12 JAM. OLEH KARENA ITU SEMUA TEMPAT DI BUMI MENGALAMI SIANG
DAN MALAM YANG SAMA PANJANG YAITU 12 JAM.


SEWAKTU MATAHARI ADA PADA KEDUDUKAN GBU, BELAHAN BUMI UTARA MENGALAMI SIANG
HARI YANG LEBIH PANJANG DARI PADA MALAM HARI. SEBALIKNYA BELAHAN BUMI SELATAN
MENGALAMI SIANG HARI YANG PENDEK DARI PADA MALAM HARI. DAERAH DALAM LINGKARAN
KUTUB UTARA MENDAPAT SINAR MATAHARI SELAMA 24 JAM,SEBALIKNYA DAERAH DALAM
LINGKARAN KUTUB SELATAN TIDAK MENDAPATKAN SINAR MATAHARI SELAM 24 JAM.


SEWAKTU MATAHARI ADA PADA KEDUDUKAN GBS, BELAHAN BUMI SELATAN MENGALAMI
SIANG HARI YANG LEBIH PANJANG DARI PADA MALAM HARI, SEBALIKNYA BELAHAN BUMI
UTARA MENGALAMI SIANG HARI YANG LEBIH PENDEK DARI PADA MALAM HARI. DAERAH DALAM
LINGKARAN KUTUB SELATAN MENDAPAT SINAR MATAHARI SELAM 24 JAM. SEBALIKNYA DAERAH
DALAM LINGKARAN KUTUB UTARA TIDAK MENDAPATKAN SINAR MATAHARI SELAM 24 JAM.





3.   
PERGANTIAN MUSIM


REVOLUSI BUMI DAN KEMIRINGAN POROS BUMI TERHADAP ARAH VERTIKAL SEBESAR 23,50
MENGAKIBATKAN TERJADINYA PERGANTIAN MUSIM. BERDASARKAN HAL TERSEBUT DI ATAS
MAKA DI BUMI DI KENAL TIGA IKLIM YAITU :


a.    
DAERAH TROPIS ( 23,50LS –
23,50LU)


b.   
DAERAH SEDANG (23,50LS – 66,50LS
DAN 23,50 LU – 66,50LU)


c.    
DAERAH KUTUB (66,50LS – 900LS
DAN 66,50LU – 900LU)


DARI KETIGA IKLIM TERSEBUT YANG ISTIMEWA ADALAH DAERAH IKLIM SEDANG, DIMANA
DI DAERAH INI TERJADI 4 MUSIM YAITU MUSIM PANAS (SUMMER), MUSIM GUGUR(AUTUM),
MUSIM DINGIN(WINTER) DAN MUSIM SEMI(SPRING).


4.   
TERLIHATNYA RASI BINTANG YANG BERBEDA
DARI BULAN KE BULAN.


RASI BINTANG ADALAH KUMPULAN BEBERAPA BINTANG YANG MEMBENTUK POLA TERTENTU,
MISALNYA RASI SCORPIO, RASI VIRGO DLL. SETIAP RASI BINTANG TERLIHAT PADA SAAT
YANG SAMA DAN PADA TEMPAT YANG SAMA.





Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Bumi Sebagai Planet"

Posting Komentar