Pengaruh Timbal Balik Dalam Pendidikan

PENGARUH TIMBAL BALIK  ANTARA SEKOLAH, KELUARGA DAN MASYARAKAT DALAM PENDIDIKAN
Lingkungan Keluarga

Islam menjadikan keluarga, sekolah, serta masyarakat sebagai mitra dalam pembinaan dan pendidikan manusia.

Pengetahuan awal seorang anak bermula dari orang tua dan masyarakat secara tidak langsung memberikan berbagi pengetahuan dasar walaupun tidak sistematis. pengetahuan itu diperoleh anak melalui berbagai cara, diantaranya melalui peniruan, pengulangan atau pembinasaan.(1)

Setiap anggota keluarga mempunyai peran, tugas dan tangungjawab masing-masing, mereka memberikan pengaruh melalui proses pembiasaan pendidikan, di dalam keluarga merupakan dasar yang berkelanjutan diteruskan pada pendidikan selanjutnya.

Faktor yang menghawatirkan keberhasilan peran keluarga sebagai lingkungan pendidikan, dianataranya;

1. Keberhasilan pendidikan dalam kelurga sangat dipengaruhi oleh keberadaan peran orang tua sebagai kepala rumah tangga, sebagai orang yang dituakan, berkapasitas juga sebagai pendidik dan sumber teladan.

2. Kesibukan orang tua sebagai penyangga ekonomi keluarga, sedikit banyak mempengaruhi perananya untuk mendidik anak menjadi terkurangi bahkan terabaikan.

3. Kemampuan orang tua sebagai pendidik yang tidak selalu optimal, karena keterbatasan sumber daya manusianya (SDM).

4. Kenyamanan dan ketentraman (fisik dan pesikis) rumah tangga sangat mempengaruhi anak dalam menikmati hidup dalam rumah yang selanjutnya berpengaruh terhadap peran keluarga rumah tangga sebagai lingkungan pendidikan. 

Lingkungan Sekolah

Keberadaan lingkungan sekolah sangat berperan dalam pendidikan karena adanya beberapa faktor meliputi;

1. Kenyamanan proses pendidikan di sekolah sangat bergantung terhadap ketersediaan fasilitas proses pembelajaran.

2. Berlakunya peraturan di lingkungan sekolah sangat menentukan ketaatan peserta didik dalam mematuhi aturan yang menghantarkan peserta didik tersebut sebagai generasi yang taat aturan dan generasi mulia untuk bekal bermasyarakat maupun berkeluarga.

3. Ketentraman, kenyamanan, ketenangan dan kecocokan lingkungan sekolah sangat menentukan keberhasilan proses pendidikan itu sendiri.

4. Berlangsungnya proses komunikatif antar unsur pendidikan yakni pendidik dan  peserta didik serta sarana pendukung lainnya sehingga tercipta komunikasi yang mampu membangun hubungan harmonis sebagai wujud suasana dan lingkungan pendidikan yang ideal.

 Lingkungan Masyarakat

Lingkungan masyarakat sebagai lingkungan pendidikan mempunyai peran yang tidak kecil dalam menghantarkan peserta didik sebagai anggota masyarakat muda sekaligus berperan mengimplementasikan (mewujudkan) teori yang disampaikan dalam bangku pendidikan sekolah.

Pada mulanya segala yang diperlukan anak bagi kehidupan dikemudian hari, dapat dipelajari dirumah dan di masyarakat sekitarnya. Dalam perkembangan masyarakat modern, orang tua menyerahkan tanggung jawab akan pendidikan anak, karena tidak semua tugas pendidikan dapat dilaksanakan oleh orang tua, oleh karena itu, anak dikirim kesekolah. Dengan demikian, pendidikan di sekolah adalah bagian dari pendidikan dalam keluarga, yang sekaligus juga kelanjutan dari pendidikan dalam keluarga. Di samping itu, kehidupan di sekolah harus dipandang sebagai jembatan bagi anak untuk menghubungkan kehidupan keluarga dengan kehidupan kelak dalam masyarakat.

Dapat dicatat sumbangan sekolah terhadap pendidikan, antara lain sebagai berikut.

1. Sekolah membantu orang tua mengerjakan kebiasaan yang baik serta menanamkan akhlak dan budi pekerti yang baik.

2. Sekolah memberikan pendidikan untuk kehidupan dalam masyarakat yang tidak dapat diberikan dalam keluarga.

3. Sekolah melatih anak memperoleh kecakapan, seperti membaca, menulis, matematika, menggambar, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, bahkan juga pendidikan agama, dan sebagainya.

4. Selanjutnya anak diajarkan menghargai keindahan, membedakan yang benar dan yang salah, keadilan dan ketidakadilan, menghormati agama yang lain, dan sebagainya.

Lebih jauh, sekolah mempersiapkan anak untuk hidup dalam masyarakat. sekolah adalah tempat pendidikan dan mengajarkan anak untuk menjadi anggota masyarakat yang bermanfaat untuk bangsa dan negara.

Pendidikan dilingkungan keluarga dengan pendidikan di lingkungan sekolah keduanya harus kerja sama. Apa yang tidak jelas di sekolah harus di peroleh tambahan dirumah. Apabila terjadi kesenjangan informasi mengenai perilaku anak atau kesukaran belajar pada anak, sekolah wajib mencari hubungan untuk memperoleh keterangan-keterangan itu yang diperoleh dari rumah. Sekolah dan rumah harus ada suasana saling percaya.
Untuk keperluan semacam itu diperlukan kunjungan kerumah, sehinga memproleh pengetahuan sebanyak-banyaknya mengenai anak muridnya dalam hal pengetahuan dan lingkungan kehidupanya. Guru harus mengetahui sedikitnya suasana rumah, tempat anak hidup sehingga guru mengetahui suasana hidup keagamaannya dan bagaimana pandangannya terhadap perlunya pendidikan agama bagi putra-putrinya. Guru memerlukan keterangan-keterangan dari orang tua murid megenai anaknya masing-masing, dengan cara demikian guru akan memperoleh petunjuk-petunjuk yang berharga yang dapat digunakan guna pendidikan anak di sekolah.

Lingkungan masyarakat juga mempunyai pengaruh pendidikan anak di sekolah. terhadap pelaksanaan pengajaran dan pendidikan di sekolah, sekolah dan masyarakat mempunyai hubungan timbal balik, sekolah menerima pengaruh masyarakat, dan masyarakat dipengaruhi oleh hasil pendidikan sekolah. Menjadi tugas sekolah untuk mengenalkan anak agar belajar di masyarakat untuk dapat memahami antara baik buruknya pendidikan. 
Dengan demikian, anak dapat memahami suasana yang ada di masyarakatnya. Sebagai bagian tujuan sekolah adalah mengantarkan anak dari  dalam hidupnya di dalam masyarakat. Dengan demikian pendidikan agama yang diselengarakan dan berlangsung di masyarakat harus menjadi penunjang dan pelengkap yang mampu untuk mengembangkan pengetahuan dan wawasan keagamaan anak. Dengan demikian pula hendaknya yang terjadi di lingkungan keluarga, pendidikan agama harus menjadi pendorong yang saling menguatkan sehingga melalui program keterpaduan dapat dikembangkan program pendidikan agama yang berkelanjutan yang saling menguatkan. Program pendidikan agama pada ketiga lingkungan  pendidikan seperti dimaksud harus diusahakan agar tidak tumpang tindih, saling melemahkan dan tidak boleh terjadi pertentangan dengan yang lainnya.


Pengaruh Sekolah Terhadap Masyarakat

Antara masyarakat dan pendidikan terdapat hubungan-pengaruh dan peranan berupa Simbiosis Mutualisme (saling diuntungkan dan menguntungkan) pengaruh ini berupa untuk ;

1. Mencerdaskan kehidupan masyarakat, dengan pendidikan, kecerdasan anggota masyarakat dapat tergapai untuk mengkader generasi yang siap menapaki masa depan dengan berbekal ilmu pengetahuan.

2. Membawa pembaruan dan perkembangan masyarakat .

3. Menghasilkan masyarakat yang siap pakai dan terbekali dalam lapangan pendidikan.

4. Menghasilkan masyarakat yang bersikap konstruktif sehingga tercipta integrasi sosial yang harmonis.

5. Mentransformasikan budaya sekolah untuk pengembangan budaya masyarakat .

Pengaruh Masyarakat Terhadap Sekolah

1. Identitas dan dinamikan masyarakat membawa perubahan terhadap orientasi dan tujuan pendidikan.

2. Realitas  sosial buadaya masyarakat membawa perubahan dalam proses pendidikan.

3. Perubahan sosial akan membawa perubahan dalam materi pendidikan.


 Ada Tiga Macam Kehidupan Kelurga Yang Sangat Berpengaruh Dalam Proses Belajar Pendidikan Di Sekolah.

1. Keluarga yang sadar akan pentingnya pendidikan bagi perkemkangan anak, orang tua dari lingkungan keluarga yang demikian akan selalu mendorong demi kemajuan anak.

2. Keluarga yang acuh tak acuh terhadap pendidikan anak. Keluarga yang semacam ini tidak mengabaikan peran untuk mendorong atau melarang terhadap kegiatan yang dijalani anak.

3. Keluarga yang anti pati terhadap dampak dari keberadaan pendidikan di sekolah atau di masyarakat sekitarnya. Orang tua dari keluaga yang semacam ini akan menghalangi dan menyikapi dengan kebencian terhadap kegiatan yang dilakukan oleh anaknya.

[1] AN-Nahlawi, Abdurrahman. 1995, Pendidikan Islam Di Rumah, Sekolah, Masyarakat. Jakarta: Gema Insani Press hal 136

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pengaruh Timbal Balik Dalam Pendidikan"

Posting Komentar