Surat Kecil Untuk Penguasa
Akhirnya aku mengerti, bahwa selama
masyarakat mendapatkan makanan yang layak, tempat tinggal yang layak dan
perlindungan serta keadilan, mereka tidak akan peduli dengan apa itu
yang namanya politik. Sayangnya, hingga saat ini mereka belum
mendapatkannya. Ketidakmerataan kesejahteraan serta ketidakadilan yang
di dapatkan sebahagian besar orang menjadi pemicu muncul perlawan
terhadap penguasa.
Sekarang, begitu banyak penguasa
(pemerintah) mencoba menjinakkan rakyat dengan propoganda-propoganda
manis, dengan sejuta harapan bahwa masyarakat akan menerima ketidak
adilan yg mereka peroleh. Namun, sekali lagi saya katakan mereka tidak
peduli dengan janji-janji. Mereka membutuhkan beras untuk dimakan dan
rumah untuk ditingali.
Namun ingat pula, walaupun masyarakat sudah mendapatkan makanan dan
tempat tinggal yang layak, tidak cukup sampai di situ. Masyarakat
bukanlah hewan ternak yang hanya cukup diberi makan dan kandang yang
layak selanjutnya siap untuk dimanfaatkan. Masyarakat harus tetap
diperlakukan sebagaimana kondratnya, yaitu manusia yang memiliki
kehendak bebas.
Andai saja penguasa mengerti bahwa
untuk menjadi seorang pemimpin yang baik, tak perlu dia
jenderal yang memenangkan ratusan pertempuran dan tak perlu dia yang
dilahirkan dari garis keturunan seorang raja. Aku ingin mengatakan,
pemimpin sejati tidak dilahirkan, tetapi ditempa dengan kerja keras dan
pengorbanan. Ditempa dari rasa sakit, ditempa dari rasa kepedulian dan
yang terutama dia yang memiliki kasih sayang di dalam dirinya.
Siapapun itu, akan menjadi permata yang
mampu membawa masyarakat dalam kondisi yang sejahtera. Aku yakin dalam
kepeminannya tak akan ada cacian dan cercaan yang ditujukan kepadanya.
Mungkin masyarakat terlalu polos untuk menggugat. Masyarakat juga tidak
peduli apa itu revolusi, reformasi atau pun restorasi, yang mereka mau
hanyalah hak mereka diberikan sesuai proporsinya. Hak atas
kesejahteraan, keadilan dan perlindungan sebagai suatu upah dari
penundukan sebahagian dari kehendak bebas yang mereka serahkan kepada
negara. Jadi berhenti lah beretorika atau meniupkan angin janji-janji
palsu.
0 Response to "Surat Kecil Untuk Penguasa"
Posting Komentar