Masa Depan Energi, Masa Depan Kehidupan



Bicara tentang energi
seperti membicarakan masalah klasik yang tidak akan ada habisnya.
Manusia butuh energi untuk mengerakan berbagai sektor penunjang
kehidupan. Gaya hidup modern mendorong manusia terjebak dalam
ketergantungan yang tinggi terhadap energi. Perhatikan bagaimana respon
yang di berikan ketika terjadi pemadaman listrik. Yang terjadi adalah
gelisah tidak menentu, mati gaya dan seperti kehabisan ide untuk
melakukan sesuatu. Ini semua terjadi karena apa yang kita punya di
sekitar kita dan yang selalu berinteraksi dengan kita, kenyataannya
sangat bergantung pada energi mulai dari smartphone, komputer, TV,
kulkas, pemanas nasi dan lainnya.







Perhatikan pula
bagaimana bila terjadi kelangkaan bahan bakar minyak atau gas.
Lagi-lagi manusia di buat mati gaya dan kehabisan ide. Roda perekonomian
masyarakat menjadi turun karena aktivitas berkurang yang di sebabkan
telah terbiasa menggunakan kendaraan dalam setiap aktivitas mobile.
Ujung-ujungnya apabila kelangkaan itu tidak segera di atasi akan
menjalar menjadi krisis multidimensional yang akhirnya memperpecah
persatuan dan kesatuan bangsa.





http://jbpunna.files.wordpress.com/2012/07/go_green-1.jpg


Gambar. Save Energy, Save Earth / pic. se7entravel.blogspot.com





Itu adalah sekelumit
permasalahan yang telah sama-sama kita lihat dan rasakan langsung. Kita
patut bersyukur bahwa kemampuan cadangan energi kita masih mampu untuk
menyelesaikan permasalahan itu dengan segera. Tetapi pertanyaannya
sampai kapan ? Karena faktanya cadangan energi kita terutama minyak
bumi dari tahun ke tahun kian menyusut. Banyak para ahli energi yang
memprediksi bahwa Indonesia dalam waktu 15-20 tahun mendatang akan
mengalami krisis energi.





Krisis energi dapat di
artikan sebagai bayangan kelam bagi masa depan kehidupan manusia. Jika
itu yang terjadi maka kita akan kembali ke zaman perang dunia atau
menjadi bagian dari kota mati. Bagaimana bentuk kota mati, kita bisa
ambil contoh bentuk kota mati dalam rangkaian film holywood. Kota di
mana kendaraan berserakan di jalan dengan tanpa bisa di kendarai, kota
yang megah dengan tanpa ada nyala lampu di malam hari dan masyarakat
yang mengungsi di karenakan terjadi perperangan dalam memperebutkan
sumber-sumber energi. Tidak dapat di pungkiri bahwa masa depan energi
akan menentukan masa depan kehidupan manusia. Untuk itu kita perlu
sama-sama melakukan langkah nyata dalam hal melakukan penyelamatan masa
depan energi. 





Para ahli telah
memperkenalkan banyak sumber-sumber energi alternatif yang berpotensi
menggantikan peranan energi minyak bumi di masa depan. Energi-energi
ini bersifat ramah lingkungan dan terbarukan seperti energi matahari,
panas bumi, biomassa, bioenergi, energi angin, dan lain sebagainya.
Sebagai bagian dari masyarakat Indonesia, Saya secara pribadi belum
bisa berkontribusi banyak dalam hal ini. Tetapi Saya memikirkan
cara-cara yang lebih simpel dalam melakukan penyelamatan energi.
Apalagi kalau bukan dengan cara melakukan penghematan energi.





Penghematan energi
meskipun konsepnya sederhana tetapi jika di lakukan bersama-sama tentu
akan menghasilkan kontribusi yang luar biasa bagi penyelamatan energi
untuk masa depan. Kita bisa membayangkan bagaimana peranan uang 100
rupiah yang nyaris tidak berharga, akan bernilai besar apabila uang 100
rupiah itu di kumpulkan oleh 200 juta penduduk Indonesia yang berarti
akan terkumpul uang mencapai 20 milyar rupiah. Siapa yang tidak tergoda
dengan angka yang demikian besar itu. Sama dengan energi, penghematan
energi dalam jumlah 1 watt atau 1 liter pun akan menghasilkan angka
yang fantastis bila di lakukan bersama-sama.





Nah, sekarang apa yang
dapat kita lakukan untuk penghematan energi ? Tentu banyak sekali dan
yakin lah meskipun langkah ini kecil tetapi akan berarti besar bagi
penyelamatan energi kita. Take action now and practise this tips !.





Panen Energi dari Energi


Memanen energi dari
energi adalah salah satu langkah penghematan yang dapat dilakukan.
Konsep panen energi dari energi ini tidak dapat dilepaskan dari hukum
termodinamika ke-2 atau dikenal juga sebagai hukum degradasi energi
yang menyatakan bahwa tidak ada proses pengubahan energi yang efisien
sehingga pastilah akan terjadi penurunan kualitas energi didalamnya.
Kualitas energi ini disebut sebagai exergi. Exergi ini dapat ditransfer
di antara sistem dan dapat dihancurkan oleh irreversibiltas di dalam
sistem. 





Dalam pendekatan ini
strategi penghematan energi yang direkomendasikan adalah pemanfaatan
energi secara optimal termasuk didalamnya pemanfaatan exergi-exergi.
Sehingga dalam pendekatan ini diharapkan tidak ada energi dan exergi
yang terbuang percuma ke lingkungan. Strategi ini merekomendasikan
adanya identifikasi kualitas sumber energi dengan pengkategorian
kualitas energi tinggi dan rendah serta penentuan cara-cara menyalurkan
sumber-sumber tersebut.





Meskipun konsep ini
terlihat ribet dan ilmiah tetapi penerapan secara langsung dapat
dilakukan secara sederhana. Dapat di contohkan sebagai berikut. Dalam
konsep ini pemanas air (water heater) di kategorikan sebagai energi
kualitas rendah. Tugas dan kebutuhan energi kualitas rendah seperti
water heater dapat diperoleh lebih efisien dan murah dengan tanpa
menggunakan energi listrik. Caranya adalah dengan memanfaatkan limbah
panas dari mesin Air Conditioner (AC). Sedangkan untuk
memanaskan air di bak mandi, kita dapat memanfaatkan limbah panas dari
mesin generator listrik berbahan bakar solar. Contoh lainnya adalah
evaluasi penggunaan pemanas ruangan. Peranan pemanas ruangan yang
mengkonsumsi energi listrik dapat di ganti peranannya dengan cara
menangkap limbah panas yang dipancarkan dari peralatan kantor seperti
komputer, mesin photocopy, dan lampu. Jadi dalam hal ini energi listrik
yang merupakan energi dengan kualitas tinggi tetap dipertahankan untuk
melakukan suatu kerja dengan kualitas yang sepadan. Sedangkan
energi-energi listrik yang telah terkonversi menjadi energi panas,
tidak begitu saja terbuang percuma ke lingkungan, tetapi dimanfaatkan
untuk hal lain yang sepadan dengan kualitas energinya. Sehingga dengan
cara ini pemanfaatan energi benar-benar dikelola secara optimal.





Budaya Hemat Energi di Rumah





Penghematan energi di
rumah adalah cara lain yang memberikan kontribusi signifikan dalam
penyelamatan energi untuk masa depan. Setidaknya lakukan hal-hal
sederhana berikut ini dalam penggunaan peralatan elektronik di rumah
anda :


  1. Gunakan produk elektronik hemat energi.
    Sebelum melakukan pembelian, perhatikan label energi yang umumnya
    memuat jumlah konsumsi energi dan rating efisiensi energi. Pilihlah
    produk dengan rating efisiensi energi yang tinggi, sehingga kita dapat
    menghemat energi lebih banyak. Selain itu jangan sungkan untuk
    berkonsultasi dengan ahlinya untuk mengukur kebutuhan energi di rumah
    Anda yang disesuaikan dengan luas ruangan, tinggi, warna cat, jumlah
    manusia dan desain letak furnitur ruangan. Dengan ini kita akan
    mengetahui peralatan elektronik apa yang efektif untuk di gunakan di
    rumah dengan tanpa khawatir konsumsi energi yang boros. 

  2. Sesuaikan kapasitas kerja mesin dengan kebutuhan.
    Sebagai contoh, saat hendak memakai mesin cuci, jangan hanya
    memasukkan 1-2 potong baju saja ke dalam tabung. Lebih baik
    memasukkannya dalam jumlah banyak yang proporsional sesuai dengan
    kapasitas mesin. Hal yang sama juga di lakukan pada kulkas, jangan
    menempatkan barang yang melebihi kapasitasnya. Dan jangan menyimpan
    makanan panas ke dalam kulkas, tetapi biarkan dingin terlebih dahulu
    sebelum di simpan agar konsumsi energi listrik tidak meningkat.

  3. Pengaturan Suhu Optimal AC. Karena 50% konsumsi listrik di rumah umumnya di gunakan untuk AC, maka atur temperatur AC pada suhu 24-25OC
    yang merupakan suhu yang ideal dalam penghematan energi. Ingat :
    Setiap penurunan 1 derajat akan menyebabkan konsumsi energi meningkat
    menjadi 90 kWh per tahun.

  4. Perhatikan tata letak barang. Perhatikan
    tata letak barang agar perangkat elektronik dapat bekerja efektif dan
    efisien. Misalnya, jarak kulkas dengan dinding jangan terlalu dekat,
    agar sirkulasi hawa panas mesin menjadi lancar.

  5. Matikan ketika tidak di gunakan.
    Matikan berbagai perangkat elektronik yang sedang tidak di gunakan
    atau ketika akan berpergian seperti AC, televisi dan komputer.

  6. Gunakan pencahayaan alami. Perbanyak
    jendela dan perbesar ukurannya. Pilih bentuk jendela yang tidak
    terbagi dalam bagian kecil yang dibatasi frame, dapat dibuka lebar dan
    berkaca transparan. Penggunaan warna cat dinding bernuansa cerah dan
    terang seperti putih, kuning dan lain-lain turut mendukung penerangan
    cahaya dalam ruang.

  7. Perluas sirkulasi udara.
    Sirkulasi udara yang lancar di perlukan agar penggunaan kipas angin
    atau AC menjadi berkurang dengan cara meletakkan tanaman hijau di area
    bukaan rumah seperti di sekitar jendela rumah.



Jadi Manusia Hijau


Persfektif berbeda
perlu di tunjukan dalam rangka penghematan energi. Pandangan terhadap
energi tidak lagi di terjemahkan sebagai pelengkap kehidupan manusia
tetapi energi di pandang sebagai bagian dari diri manusia itu sendiri.
Konsekuensi dari pandangan ini adalah bahwa manusia sekarang tidak bisa
bebas menggunakan energi. Karena keberlanjutan kehidupan manusia di
tentukan pula oleh keberlanjutan energi.





Untuk itu mulai
sekarang manusia harus berperilaku yang selaras dengan alam yaitu
dengan menjadi manusia hijau. Manusia hijau di artikan sebagai manusia
yang menerapkan perilaku yang ramah lingkungan dalam penggunaan energi.
Beberapa perilaku yang dapat di lakukan adalah :


  1. Gunakan kendaraan yang ramah lingkungan.
    Meskipun kendaraan bermotor yang benar-benar ramah lingkungan belum
    ada tetapi kita dapat meminimalisir penggunaan energi dengan cara
    menggunakan kendaraan yang telah terbukti irit dalam konsumsi bahan
    bakar sekaligus menghasilkan gas buang sempurna sehingga dapat
    meminimalkan dampak polutan terhadap lingkungan. Penggunaan sepeda,
    skuter atau sepatu roda dapat menjadi alternatif lain apabila jarak yang
    di tempuh tidak terlalu jauh. 

  2. Gunakan bahan bakar ramah lingkungan (Pertamax).
    Bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan untuk kendaraan telah
    banyak di hasilkan. Tetapi sangat sulit mencarinya di pasaran. Untuk itu
    penggunaan Pertamax dengan EcoSave Technology adalah pilihan tepat
    untuk penghematan energi. Pertamax telah terbukti
    mampu
    mengirit sampai 30% bahan bakar di bandingkan bensin/premium. Selain
    itu Pertamax juga menggunakan 5% bioetanol yang dapat mengurangi polusi
    udara secara signifikan.

  3. Jadilah Green Driver. Perilaku green driver adalah perilaku mengendarai kendaraan dengan
    kecepatan konstan dan mengurangi frekuensi pengereman. Dengan cara ini
    maka penggunaan energy akan efisien sekaligus pembakaran bahan bakar
    akan menjadi sempurna menghasilkan gas CO2. Selain itu green
    driver akan mematikan mesin kendaraan ketika menghadapi kondisi jalanan
    macet atau pada pemberhentian lampu merah karena apabila kondisi mesin
    kendaraan hidup maka pembakaran bahan bakar tidak efisien dan tidak
    sempurna, sehingga menghasilkan banyak polutan udara berbahaya yang
    berkumpul pada satu tempat.

  4. Lakukan Pengecekan Tekanan Angin Ban dan Pastikan Ban Kendaraan Penuh. Tekanan
    angin yang cukup di percaya dapat menjaga kondisi kendaraan kita lebih
    optimal dan menghemat 5% penggunaan bahan bakar. Dengan kondisi ban
    yang penuh juga menjadikan jarak tempuh untuk melakukan perjalanan pun
    menjadi lebih cepat sehingga menghemat konsumsi bahan bakar sampai 150
    kg CO2 untuk setiap 10.000 mil berkendara.

  5. Kenali Lebih Dekat Kendaraan. Dengan
    mengenali lebih dekat kendaraan, kita akan mengetahui di mana
    penghematan bahan bakar bisa di lakukan agar pencemaran lingkungan dapat
    terus di reduksi, seperti dengan melakukan perawatan/servis berkala
    agar kita tetap mengetahui bahwa kondisi mesin dan fisik kendaraan masih
    prima dan tidak boros penggunaan bahan bakar. Selain itu dengan
    mengganti perseneling lebih awal akan mengurangi konsumsi bahan bakar
    hingga 15% atau pun mengendarai kendaraan roda empat pada range
    1500-3000 rpm yang terbukti mampu menghemat bahan bakar.

  6. Gunakan Transportasi Umum. Jika
    dirasa kita adalah jenis pengendara yang bukan termasuk kategori green
    driver. Ada baiknya untuk menggunakan transportasi umum seperti bus,
    angkot, ataupun kereta. Dengan cara ini akan membantu penghematan energy
    dan mengurangi polusi udara.






      Sumber : http://sinlyevanputra.blogdetik.com

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Masa Depan Energi, Masa Depan Kehidupan "

Posting Komentar