Kecemasan Pemasangan Infus ( Tata Cara Pemasangan Infus )




BAB I


PENDAHULUAN





    Latar Belakang


Peran ibu akan lebih dituntut apabila anak yang sakit menjalani perawatan di rumah sakit. Anak membutuhkan kasih sayang dan perhatian yang lebih dan ibu. Mengemukakan bahwa keadaan sakit dan hospitalisasi menimbulkah krisis pada kehidupan anak. Di rumah sakit anak harus, menghadapi lingkungan asing, pemberi asuhan yang tidak dikenal dan gangguan terhadap gaya hidup mereka. Seringkali, mereka harus mengalami prosedur yang menimbulkan nyeri, kehilangan kemandirian, dan berbagai hal yang tidak diketahui. Keadaan ini dapat memungkinkan timbulnya respon emosional terhadap ibu dan anggota keluarga yang lainnya. Ibu mengalami cemas menghadapi anaknya yang sakit tersebut.


Keluarga sering merasa cemas dengan perkembangan keadaan anaknya, pengobatan dan biaya perawatan. Meskipun dampak tersebut tidak bersifat langsung terhadap anak, secara psikologis anak akan merasakan perubahan prilaku dari orangtua yang mendampinginya selma dalam perawatan. Anak menjadi semakin stres, hal ini berpengaruh pada proses penyembuhan, yaitu menurunnya respon imun. Pasien yang mengalami kegoncangan jiwa akan mudah terserang penyakit, karena pada kondisi stres akan menjadi penekanan sistem imun.


Cemas adalah suatu reaksi emosional terhadap penilaian individu yang tidak memiliki objek yang spesifik). Kecemasan dapat dimanifestasikan dengan perasaan khawatir, gelisah, takut, tidak tentram yang disertai berbagai keluhan fisik. Kecemasan keluarga tersebut dapat dikelompokan dalam tingkat-tingkat kecemasan, tergantung dan respon yang diberikan keluarga melalui respon fisiologis, perilaku, kognitif dan afektifnya.


Informasi yang benar tentang prosedur tindakan dapat meningkatkan pengetahuan keluarga. Namun, pada kondisi tertentu tim kesehatan terlalu berfokus kepada kebutuhan fisik anak dan keluarga sering tidak diajak berkomunikasi. Sehingga informasi yang hams diberikan perawat sering terabaikan.





    Rumusan Masalah


Dari fenomena tersebut diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian “Gambaran Tingkat Kecemasan Ibu Berdasarkan Karakteristik Terhadap Tindakan Pemasangan Infus Pada Anak di Puskesmas DTP Tarogong, Kec. Tarogong, Kabupaten Garut Tahun 2013”





    Tujuan Penelitian


    Tujuan umum


Untuk mengetahui Gambaran Tingkat Kecemasan Ibu Terhadap tindakan pemasangan infus pada anak Berdasarkan Karakteristik  Individu di Puskesmas DTP Tarogong.








    Tujuan khusus


    Untuk mengetahui gambaran tingkat kecemasan ibu terhadap anaknya  diberikan tindakan infus berdasarkan pengalaman di Puskesmas DTP Tarogong, Kec. Tarogong, Kabupaten Garut.


    Untuk mengetahui gambaran tingkat kecemasan ibu terhadap anaknya  diberikan tindakan infus berdasarkan usia di Puskesmas DTP Tarogong, Kec. Tarogong, Kabupaten Garut





    Manfaat Penelitian


    Bagi Instansi Kesehatan


Bagi instansi kesehatan khususnya perawat akan mendapat Gambaran Tingkat Kecemasan Ibu Berdasarkan Karakteristik Terhadap tindakan pemasangan infus pada anaknya. Serta meningkatkan peran perawat dalam meminimalisasi  dampak hospitalisasi.


    Bagi masyarakat


Masyarakat khususnya dalam lingkup keluarga, ibu, dan anak yang  dirawat di rumah sakit dalam beradaptasi terhadap stesor kecemasan.


    Bagi peneliti


Bagi peneliti berguna dalam mengembangkan pengetahuan tentang pentingnya membenkan informasi terhadap keluarga sebelum tindakan dan sebagai dasar penelitian selanjutnya.











BAB II


TINJAUAN PUSTAKA





    Tinjauan Pustaka


    Konsep Cemas


    Pengertian kecemasan


Kecemasan   adalah   gangguan   alam  perasaan   yang  ditandai  dengan ketakutan dan kekhawatiran yang mendalam   dan   berkelanjutan,   tidak   mengalami gangguan dalam menilai realitas, kepribadian masah utuh, perilaku dapat terganggu tapi masih dalam batas normal. Kecemasan   adalah   reaksi   normal   terhadap   situasi yang menimbulkan stress


    Tingkat Kecemasan


    Kecemasan ringan, berhubungan dengan ketegangan dalam kehidupan sehari-hari dan menyebabkan seseorang menjadi waspada dan meningkatkan lahan persepsinya.


    Kecemasan sedang, memungkinkan seseorang untuk memusatkan   pada   hal   yang   penting   dan mengesampingkan   yang   lain   sehingga   seseorang mengalami   perhatian   yang   selektif,   namun   dapat melakukan sesuatu yang lebih tinggi.


    Kecemasan berat, sangat mengurangi lahan persepsi seseorang. Seseorang cenderung untuk memusatkan pada sesuatu yang terinci dan spesifik dan tidak dapat berfikir   tentang   hal-hal   lain.   Semua   perilaku ditujukan   untuk   mengurangi   kekurangan.   Orang tersebut banyak memerlukan pengarahan untuk dapat memusatkan pada suatu area lain.


    Kecemasan   tingkat   panik   berhubungan   dengan terperangah, kekuatan dan teror, rincian terpecah dari profesinya   karena  mengalami   kehilangan   kendali.


Orang   yang   mengalami   panik   tidak   mampu melakukan walaupun dengan pengarahan.


    Penyebab Kecemasan


    Teori Psikoanalitik


Menurut Freud dalam Stuart dan Sudeen (1998:177) adalah konflik emosional yang terjadi antara dua elemen kepribadian Id dan Super ego-Id mewakili  dorongan  insting  dan  impuls  primitive  seseorang sedangkan super ego mencerminkan hati nurani seseorang dan dikembangkan oleh norma-norma budaya seseorang.


    Teori Interpersonal


Menurut pandangan interpersonal kecemasan timbul dari perasaan takut   terhadap   adanya   penerimaan   dan   penolakan  interpersonal. Kecemasan juga berhubungan dengan perkembangan dan kecemasan yang berat.


    Teori Prilaku


Kecemasan merupakan produk frustasi yaitu segala sesuatu yang mengganggu kemampuan   seseorang   untuk   mencapai   tujuan   yang diinginkan.


    Teori Biologi


Menunjukkan  bahwa  otak mengandung  reseptor  khusus  untuk benzoadiazepin. Reseptor ini mungkin membantu mengatur ansietas.


    Kajian Keluarga


Menunjukkan bahwa ansietas merupakan hal yang biasa ditemui dalam  suatu keluarga.  Ada   tumpang  tindih dalam gangguan  ansietas gangguan depresi.


    Pencetus Cemas


    Ancaman   terhadap   integritas   seseorang   meliputi ketidakmampuan  fisiologis  yang akan datang atau mempunyai   kapasitas   untuk   melakukan aktivitas hidup sehari-hari.


    Ancaman   terhadap   sistem   diri   seseorang   dapat membahayakan identitas harga diri dan fungsi sosial seseorang.





    Faktor-Faktor Penyebab Gangguan Kecemasan


Dilihat  dari  aspek  psikoanalisis  kecemasan  dapat  terjadi  akibat  impuls-impuls bawah sadar yang masuk ke alam sadar. Mekanisme pertahanan jiwa yang tidak  sepenuhnya  berhasil  dapat menimbulkan  kecemasan  yang  mengambang, displacement dapat mengakibatkan reaksi fobia, reaksi formasi, dan undoing dapat mengakibatkan gangguan obsesi kompulsif. Sedangkan ketidak berhasilan represi mengakibatkan gangguan panik. 


Faktor-faktor yang merupakan dasar terjadinya pengelompokan tingkat kecemasan antara lain :


    Pengalaman


Pengalaman seseorang sangat berpengaruh terhadap tingkat kecemasan. Hal ini dapat dilihat pada seseorang yang pernah mengalamai sesuatu akan berbeda dengan orang lain yang belum mengelamainya.


    Usia


Umur adalah usia responden saat penelitian dilakukan. Umur mempengaruhi kecemasan pada seseorang dimana ia tergantung dari perkembangan seseorang dan tugas perkembangan seseorang itu berbeda.


Semakin tua umur seseorang maka akan semakin baik ia dalam mengendalikan emosinya.


    Sumber informasi


Informasi adalah data yang diproses ke dalam suatu bentuk yang mempunyai makna bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata dan terarah bagi keputusan mendatang, dengan kategori:





    Pemasangan Infus


Tata cara pemasangan jalur pemberian cairan Infus melalui Pembuluh vena perifer. Tujuan pemasangan infus adalah didapatkan jalur pemberian cairan Infus yang aman,aseptik dan Benar.


    Kerangka Konsep Penelitian


Kerangka konsep penelitian yang berjudul “Gambaran Tingkat Kecemasan Ibu Berdasarkan Karakteristik Terhadap Tindakan Pemberian Infus Pada Anak Di Puskesmas DTP Tarogong” dapat diogambarkan sebagai berikut :


               











BAB III


METODE PENELITIAN





    Jenis Penelitian


Jenis penelitian ini bersifat deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskripisi tentang suatu keadaan secara objektif. Metode ini dilakukan  untuk mengetahui bagaimana Gambaran Tingkat Kecemasan Ibu Berdasarkan Karakteristik Terhadap Tindakan Pemberian Infus Pada Anak Di Puskesmas DTP Tarogong Tahun 2013.





    Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas DTP Tarogong dengan alasan karena terdapat banyak pasien anak dengan usia 1 sampai 4 tahun.


    Lokasi Penelitian


Penelitian dilakukan di Puskesmas DTP Tarogong dengan alasan tempat penelitian ini dipilih karena di lokasi tersebut belum pernah dilakukan penelitian mengenai Kecemasan Ibu Terhadap tindakan infus pada anak.


    Waktu Penelitian


Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Januari 2013, adapun kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut : Pengajuan judul, penyiapan ijin lokasi, penyusunan proposal, persiapan ujian, ujian proposal, pengumpulan data, analisa data, konsultasi laporan penelitian, seminar hasil penelitian dan penggandaan hasil penelitian.





    Definisi Operasional


Tabel 1 Definisi Operasional


No    Variabel    Definisi Operasional    Cara Ukur    Alat Ukur    Hasil Ukur    Skala


1.    Pengalaman ibu mengenai tindakan infus pada anak    Seseorang yang pernah mengalami anaknya di beri tindakan infus akan berbeda dengan orang lain yang belum mengelamainya    Wawancara    Kuesioner     0 = Pernah


1 = Tidak Pernah


    Ordinal


2    Usia ibu


    Umur adalah usia responden saat penelitian dilakukan    Wawancara    Kuesioner     Dewasa Muda


Dewasa Penuh


    18-25 thn





26-60 thn


    Interval


3    Sumber informasi    Informasi adalah data yang diproses ke dalam suatu bentuk yang mempunyai bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata dan terarah bagi keputusan mendatang


    Wawancara    Kuesioner     Petugas Kesehatan








Media masa    Dokter, Perawat, dan Bidan





Media cetak dan Elektronik    Nominal


4    Kecemasan Orang Tua    Tingkat Kecemasan yang dialami oleh orang tua saat anaknya diberikan tindakan pemberian infus    Wawancara    Kuesioner     0 = < 14 Tidak ada kecemasan


1 = 15 – 20 Kecemasan ringan


2 = 21 – 27 Kecemasan sedang


3 = 28 – 41 Kecemasan berat


4 = > 42 Kecemasan berat sekali


   





    Populasi dan Sampel


    Populasi


Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai anak yang dirawat di Puskesmas DTP Tarogong pada saat dilakukan penelitian yaitu sebanyak 246 pasien.


    Sampel


Sampel adalah bagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi. Dalam penelitian ini sample yang diambil menggunakan simple random sampling atau pengambilan sampel secara acak sederhana yaitu bahawa setiap anggota atau unit dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk diseleksi sebagai sampel.





Adapun rumus pengambilan sampel digunakan, yaitu :


n=N/(1+N(d)^2 )


Keterangan :


n    = Besar sampel


N    = Besar populasi


d    = Tingkat kekeliruan (bound of error)





    Metode Pengumpulan Data


Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner terlebih dahulu memberikan penjelasan tentang cara menjawab kuisioner yang diberikan di Puskesmas DTP Tarogong.





    Alat Ukur Variabel


       Untuk mengukur pengetahuan, alat ukur yang digunakan adalah angket atau kuesioner yang diberikan kepada para responden. Angket adalah penyelidikan suatu masalah yang banyak menyangkut kepentingan umum (orang banyak) dengan jalan mengedarkan formulir berupa pertanyaan, diajukan secara tertulis kepada sejumlah subyek untuk mendapakan jawaban (respon, tanggapan) tertulis sepenuhnya. Jadi peneliti mengukur dengan menggunakan kuesioner





    Analisa Data


          Setelah data terkumpul melalui angket atau kuesioner maka dilakukan pengolahan data yang melalui beberapa tahapan sebagai berikut :


    Seleksi Data (Editing)


Proses pemeriksaan data dilapangan sehingga dapat menghasilkan data yang akurat untuk pengelolaan data selanjutnya kegiatan yang dilakukan adalah memeriksa apakah semua pertanyaan penelitian sudah dujawab dan jawaban yang atau tertulis dapat dibaca secara konsisten.


    Pemberian Kode (Coding)


Setelah dilakukan editing selanjutnya penulis memberikan kode tertentu pada tiap-tiap data sehingga memudahkan dalam melakukan analisa data.


    Pengelompokan data (Tabulating)


Pada tahap ini, jawaban-jawaban responden yang sama dikelompokkan dengan teliti dan teratur lalu dihitung lalu dijumlahkan kemudian dituliskan dalam bentuk tabel-tabel.


    Analisa data


Pengumpulan data dilakukan di Puskesmas DTP Tarogong Garut, data-data dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan Halmilton Anxiety Rating Scale (HARS)






Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Kecemasan Pemasangan Infus ( Tata Cara Pemasangan Infus )"

Posting Komentar