Apa Itu Nikel?
Nikel adalah unsur kimia metalik dalam tabel periodik yang memiliki simbol Ni dan nomor atom 28.Nikel mempunyai sifat tahan karat. Dalam keadaan murni, nikel bersifat lembek, tetapi jika dipadukan dengan besi, krom, dan logam lainnya, dapat membentuk baja tahan karat yang keras.
Perpaduan nikel, krom dan besi menghasilkan baja tahan karat (stainless steel) yang banyak diaplikasikan pada peralatan dapur (sendok, dan peralatan memasak), ornamen-ornamen rumah dan gedung, serta komponen industri.
- Simbol: Ni
- Titik lebur: 1.455 °C
- Konfigurasi elektron: [Ar] 4s2 3d8
- Massa atom: 58,6934 u ± 0,0002 u
- Nomor atom: 28
- Menemukan: 1751
- Nomor CAS: 7440-02-0
Sifat-sifat
Nikel berwarna putih keperak-perakan dengan pemolesan tingkat tinggi. Bersifat keras, mudah ditempa, sedikit ferromagnetis, dan merupakan konduktor yang agak baik terhadap panas dan listrik. Nikel tergolong dalam grup logam besi-kobal, yang dapat menghasilkan alloy yang sangat berharga.
Kegunaan
Nikel digunakan secara besar-besaran untuk pembuatan baja tahan karat dan alloy lain yang bersifat tahan korosi, seperti Invar®, Monel ®, Inconel ®, dan Hastelloys ®. Alloy tembaga-nikel berbentuk tabung banyak digunakan untuk pembuatan instalasi proses penghilangan garam untuk mengubah air laut menjadi air segar.
Nikel digunakan untuk membuat uang koin,dan baja nikel untuk melapisi senjata dan ruangan besi (deposit di bank), dan nikel yang sangat halus, digunakan sebagai katalis untuk menghidrogenasi minyak sayur (menjadikannya padat). Nikel juga digunakan dalam keramik, pembuatan magnet Alnico dan baterai penyimpanan Edison ®.
Bijih nikel laterit kadar rendah dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam pembuatan feronikel dengan melakukan peningkatan kadar nikel sesuai cut of grade yang ditentukan UBPN Operasi Pomala, PT. Antam Tbk yaitu 2.3% Ni. Percobaan dalam skala laboratorium telah menghasilkan peningkatan kadar nikel lebih besar dari 2.3% Ni yaitu 2.43% Ni dengan perolehan optimum sebesar 83.4% untuk conto A dan 2.39% Ni dengan perolehan sebesar 84.08% untuk conto B, melalui metode flotasi dengan mengapungkan mineral silikat, dengan menggunakan senyawa amina komplek untuk kolektor dan starch (kanji) untuk depressant. Sedangkan metoda magnetisasi dapat dimanfaatkan dan meningkatkan kadar besi tetapi tidak dapat meningkatkan kadar nikel dalam pemanfaatan endapan bijih nikel laterit lapisan atas (iron cap) dengan peningkatan kadar besi dari 41.88% Fe menjadi 66.43% Fe dan nikel dari kadar 0.40% Ni menjadi 0.50% Ni.
Sumber: tekmira.esdm, google
0 Response to "Apa Itu Nikel?"
Posting Komentar