PESIKOLOGI DAN PENDIDIKAN
PENDAHULUAN
Tentang judul diatas ada dua kemungkinan, dilihat secara sepintas laku, Pertama ia bermakna pesikologi secara umum dan hubunganya dengan agama Islam. Dengan kata lain bagaiman prinsip-prinsip psikologi itu diterapkan dalam pendidikan Islam.
Pengertian Kedua adalah hubungan psikologi Islam dan pendidikan Islam. dengan kata lain pandangan atau persepektif Islam dalam psikologi dan penerapanya dalam pendidikan Islam.
Psikologi sekarang ini sebenarnya adalah suatu disiplin ilmu yang boleh tergolong dalam ilmu-ilmu social (social sciences) atau boleh digolongkan dalam ilmu-ilmu kealaman (natural sciences). Sedangkan pengertian pendidikan adalah suatu tindakan (action) yang diambil oleh suatu masyarakat, kebudayaan atau peradaban untuk memelihara kelanjutan kehidupanya (survival).
PESIKOLOGI DAN PENDIDIKAN
Penggunaan prinsip-prinsip psikologi dalam perjalanan mendidik agar pekerjaan itu lebih efektif, merupakan teknologi, dengan kata lain, teknologi pendidikan adalah penggunaan antara prinsisp-prinsip psikologi dalam pendidikan. banyak lagi prinsip-prinsip dalam bidang lain, seperti dalam bidang sosiologi, bidang pedagogi dan lain-lain.
Penggunaan prinsip-prinsip ini dalam pendidikan Islam tidak jauh beda dengan warisan kebudayaan Islam, penuh dengan bukti-bukti menunjukkan bagaiman ilmu-ilmu yunani kuno telah digunakan memperkaya pengetahuan Islam.
Karya-karya ahli fiqih seperti Al-Faraby, ibnu Sinna, ibnu Maskawaih, Al-Gazzali dal lain-lain itu adalah bukti yang dapat kita telaah bagaimana ahli-ahli fiqih tersebut telah memperkaya kebudayaan Islam. dengan mengunakan berbagai konsep yang berasal dari Plato dan Aristoteles, kemudian dikemas dengan aqidah Islam. tetapi ini tidak menafikkan daya cipta (creativity) pemikir-pemikir Islam sendiri.
Oleh sebab itu kita tela’ah sebagaian karya-karya mereka, khusus mengenai psikologi dan pedidikan yang kita mulai dari para ahli yang dahulu menurut kronologi dan disambung dengan orang yang paling dekat dari segi kronologi.
1. AL-FARABY
Nama lengkapnya adalah Abu Nasr Muhammad bin Muhammad bin Tharkhnan yang dilahirkan di Khurasan (sekarang masuk daerah rusisa) pada tahun 260 H (874 M) dan meninggal pada tahun 339 H (950 M). Al-Faraby mempunya banyak karangan dalam cabang semua ilmu dan seni, ketika Al-Faraby menyiarkan kitabnya maka banyak berkerumunlah kesekelilingnya banyak murid dari segala pelosok dunia, mencatat dan membahas. Al-Faraby dikawal dalam sejarah falsafah Islam sebagai guru yang kedua sesudah Aristoteles.
Menurut Al-Faraby jiwa manusia itu mempunyai empat bagian dasar, setiap bagianya mempunyai kekuatan yang mengikutinya, yaitu yang memakan, yang merasa, yang berkhayal, dan yang berfikir. Jiwa yang makan ialah yang dengannya manusia makan, bertumbuh kemudian berkembang. sesudah itu timbullah kekuatan pada indera manusia. pertama kali muncul idera peraba, kemudian indera pengecap, kemudian indera pencium, kemudian indera pendengar dan akhirnya indera penglihatan.
Kekuatan menghayal juga satu dan juga berpusat dihati. Tugasnya adalah mejaga benda-benda yang diamati sesudah berpisah dengan anggota-anggota indera dimana ia (khayal) menguasainya.
Kekuatan berfikir ia juga satu. Dialah kepala kekuatan-kekuatan indera dan kekuatan khayal. Juga jiwa mempunyai kekuatan kecenderungan yang mengingini sesuatu atau membencinya, dari situ timbul kemauan.
Adapun mengaitkan antara proses pemikiran dan jiwa mausia, maka menurut Al-Faraby sebagai mana berikut:
kecenderungan atau keinginan adalah kecenderungan seseorang kepada setengah-setengah yang wajib di simpulkanya. jika kecenderunga ini merupakan indera atau khayal maka ia disebut kemauan.
2. IBNU SINNA
Nama lengkapnya adalah Abu Ali Al-Husain bin Abdullah lahir pada tahun 370 H (980 M) dan meninggal pada tahun 428 H (1037 M).
Ibnu Sinna adalah seorang dokter jasmani dan jiwa dalam waktu yang sama, tetapi ia mengkhususkannya bab-bab yang paling penting mengenai jiwa dalam karanggan-karangganya yang bersifat falsafah. Juga di khususkan risalah-risalah yang lengkap dan kisah-kisah simbolik tentang jiwa.
Diantara-diantara filosof-filosof muslim, barag kali Ibnu Sinna merupakan orang yang paling banyak menumpahkan perhatian pada psikologi dan membicarakan berbagai topik-topiknya.
Pengamatan yang dibaginya kepada dua bagian-bagian indera nyata dan indera batin (tak nyata). yang pertama berlaku pada indera yang lima (panca indera), yaitu penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman dan pengecapan. Yang kedua berlaku melaluai indera batin, yaitu indera bersaman, bentuk yang dikhayalkan, kekuatan paham dan ingatan yang menghafal.
3. ABU HASAN AL-MAWARDI
Nama lengkapnya adalah Abu Hasan Ali-Albasry yang terkenal dengan Al-Mawardy, seorang guru madzhab Syafi’Iyah dan slah seorang qodhi bagdad yang paling ulung.
Beliau dilahirkan pada tahun 364 H (947 M) dan meninggal pada tahun 450 H (1058 M), jadi ia hidup selama kurang lebih delapan puluh enam tahun. beliau semasa Al-Qoim Biamrillah, Khalifah Abbasiyah (Abd. Hamid, 1972).
3. ABU HASAN AL-MAWARDI
Nama lengkapnya adalah Abu Hasan Ali-Albasry yang terkenal dengan Al-Mawardy, seorang guru madzhab Syafi’Iyah dan slah seorang qodhi bagdad yang paling ulung.
Beliau dilahirkan pada tahun 364 H (947 M) dan meninggal pada tahun 450 H (1058 M), jadi ia hidup selama kurang lebih delapan puluh enam tahun. beliau semasa Al-Qoim Biamrillah, Khalifah Abbasiyah (Abd. Hamid, 1972).
Al-Mawardi menambahkan berkenaan ciri-ciri pribadi Qodhi, sifat-sifat ini :
1. Kematangan, jadi ia harus menjaga kedudukannya dan kehormatan hukum.
2. Kebersihan, termasuk sifat jujur, yang bermakna netral dan tidak memihak kepada salah satu pihak.
3. Pemikiran yang waras, jadi ia tidak boleh menjalankan hukum jika pemikirannya terganggu yang menghalangnya dari mengadakan pemikiran, pemahaman dan hukum yang jernih.
4. AL-GHAZZALI
Nama lengkapnya adalah Abu Hamid Muhammad bin Muhammad Al-Ghazzali. Beliau dilahirkan di negri Thaus di bawah kawasan Khurasan pada tahun 450 H (1058 M) dan meninggal pada tahun 505 H (1111 M). Jadi ia hidup hanya 55 tahun sedang karya-karyanya ada sebanyak 47 buah dalam berbagai cabang ilmu pengetahuan, agama dan falsafat.
Al-Gazzali menyebutkan kata jiwa (Nafs) untuk menyatakan makna umum bagi subtansi (Jauhar) yang wujud pada manusia dari segi jiwanya sebagai hakikat. Adapun fungsi-fungsi jiwa, yang boleh dikatakan satu-satunya bidang psikologi modern sampai sekarang, maka Al-Ghazzali membaginya kepada :
1. Fungsi-fungsi dimana hewan dan tumbuhan mempunyai taraf serupa seperti makan, tumbuh, dan berkembang.
2. Fungsi-fungsi yang hanya dimiliki hewan saja seperti menyadari, berkhayal dan gerakan sendiri.
3. Fungsi-fungsi yang khas saja dari manusia yaitu fungsi-fungsi akal.
0 Response to "PESIKOLOGI DAN PENDIDIKAN"
Posting Komentar